MENGUNGKAP RAGAM ALIRAN VESPA

Minggu, 17 Oktober 2010

Vintage Motorcycle Photographs Dapat kita lihat sekarang ini, para pengendara vespa berlomba mempercantik vespa kesayangan mereka dengan berbagai aliran.  Antara lain yaitu aliran Racing, Rat (kumuh), Custom dan yang terakhir yaitu aliran Retro Klasik.  Diantara keempat aliran tadi, terbagi dalam beberapa kurun waktu, yaitu diantaranya pada tahun-tahun awal tahun 1990-an banyak sekali kita lihat dalam setiap event vespa, dimana sangat banyak vespa yang menganut aliran racing.  vespa_motor_full_racing Mereka (Scooterist, red) berupaya untuk memodifikasi vespa kesayangan mereka dengan model Racing Look, baik dari segi bodi maupun dari mesinnya saja dan ada yang sekaligus keduanya yaitu mesin dengan spek Racing dan kontur bodi pun juga mengikuti daya mesin agar setara dengan deruan mesin yang mereka adopsi dalam scooter mereka.
image



Setelah masa-masa kejayaan era Racing telah kurang diminati oleh mayoritas scooterist, maka pada dekade 2003-an banyak sekali para pengendara scooter yang mengubah aliran atau kiblat mereka yang semula mengacu pada gaya racer kini mereka mengacu pada vespa kumuh atau yang biasa disebut dengan Rat Bike, Vespa Gembel/Rat Scooter.



Gaya ini sangat bertentangan dengan hakikat asli sebuah penggemar vespa.  Dimana vespa yang selalu di identikkan sebagai kendaraan yang lucu, imut bahkan pada saat launching vespa si empunya pun sempat berkata “sembra una vespa” yang di dalam bahasa Indonesia diartikan “vespa tu kayak tawon”.
gembel3 Dalam perjalanannya di Indonesia sendiri, para penggemar scooter jenis vespa ini pun pada saat trend vespa kumuh itu pun merebak bagaikan jamur di musim hujan.  Dalam berbagai event vespa ratusan bahkan ribuan vespa kumuh pun bertebaran di mana-mana.  Dari berbagai kekumuhan pun muncul.  Mulai dari yang mengusung tema Army, Kumuh, Long Chassis, sampai sespan kumuh dengan asesoris yang mendukung perkumuhan mereka.  gembel 1 Namun dalam perjalanannya para Rat Biker ini, mereka sering mendapatkan komentar dar para warga yang dilewati oleh motor mereka dari berbagai komentar tersebut ada yang berkata suka karena bisa digunakan sebagai hiburan dan ada yang tidak suka karena suara yang bising dan tidak enak untuk dipandang.  Selain komentar dari para warga, mereka juga mempunyai satu penghalang dalam perjalanan mereka yaitu Polisi sebagai aparat penegak hukum mereka harus menegakkan hukum, karena hukum berlaku untuk setiap warga negara.  OLYMPUS DIGITAL CAMERA         Sehingga tak pelak seorang Rat Biker apabila mengeluh tentang perjalanna yang terganggu akibat berseberangan prinsip dengan Undang-Undang yang berlaku.  Namun mereka (pengendara Rat Bike, red) dengan tampang cuek, mereka berlalu dan seraya berkata “Inilah gayaku, dan inilah hidupku…!!!”.  Salut bro…

Setelah era kumuh kini sedikit berkurang, pada awal tahun 2005 hingga tahun 2006 muncullah era baru bagi para scooterist dimana mereka mau merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mengoperasi vespa kesayangan untuk di ubah dengan aliran Chopper.  Aliran yang umumnya dianut oleh kalangna motor udug atau motor gede, maka menyebarlah sampai ke tangan-tangan kreatif para scooterist ini untuk menyulap motor mereka bak motor chopper.  Aliran ini cukup banyak diminati karena di Indonesia sendiri aliran chopper untuk jenis scooter ini baru pertama kali muncul pada awal tahun 2005-an.  Hampir pada setiap event banyak sekali kontes yang di buka untuk unjuk kebolehan para builder Scooter Chopper ini.
image 
Seiring maraknya modifikasi vespa chopper ini, hal kritik mengenai modifikasi jenis ini juga muncul dari berbagai kalangan penggemar vespa.  Diantaranya yaitu, modifikasi jenis ini merubah bentuk total bodi vespa dan aplikasi rangka monochoque yang diusung vespa dari pabriknya sana cenderung hilang dan kebanyakna dari para builder ini hanya mengambil mesinnya saja dan banyak sekali rangka asli vespa yang hampir tidak terlihat atau malah hilang sama sekali.  Dan hal inilah yang membuat ciri khas vespa yang asli menjadi hilang.  Selain bentuk Chopper para Scooterist ini juga banyak yang “mengolorkan” (memanjangkan) chassis vespa mereka menjadi 2, 3, bahkan sampai 4 meter.  Hal ini seperti inilah yang membuat seorang Scooterist kehilangan jati dirinya sebagai penggila vespa sejati.

Setelah masa Chopper dan Long Chassis kurang diminati oleh kalangan scooterist, kini muncullah aliran Retro.  Aliran ini yaitu aliran yang mengembalikan vespa seperti original atau hampir sama dengan original.  Tujuan dari aliran ini adalah mengembalikan bentuk semula vespa seperti pada saat kejayaannya dulu.  Berbagai aliran Retro dari mods, sampai aliran original pun muncul.

90SSsmall Para penggila aliran Retro ini mereka identik dengan kebersihan.  Mereka memodifikasi vespa mereka dengan mengaplikasikan cat yang unik sesuai dengan trend modifikasi tahun 1965-1980 an.  Dengan cat dan aksesoris yang sesuai dengan bentuk dan bersih, merekalah (penganut aliran vespa, red) penyeimbang dalam komunitas Vespa di Indonesia.  Karena dengan munculnya kembali vespa-vespa yang hampir menyerupai dengan original pabrik ini, mereka mampu mengembalikan citra para Scooterist Indonesia di mata Internasional sehingga para pengendara vespa di Indonesia ini mampu disejajarkan dengan para rider vespa di penjuru dunia.

Dari semua tulisan di atas tadi dapat kita simpulkan bahwa berbeda aliran modifikasi bukanlah sebuah masalah namun, meskipun berbeda aliran modifikasi, sesama para scooterist tetap harus bersatu…tulisan ini hanyalah sebagai gambaran dari seorang penghobi vespa yang selalu mengikuti perkembangan Brother Scooterist semua yang ada di Indonesia.  Salut kepada bro scooterist semua atas loyalitas yang tinggi terhadap kendaraan asli Italy ini.  Lestarikan vespa tua yang tersisa di Indonesia. . . !!!



sumber : think without a PANIC

VESPA 150 SPRINT vs VESPA 150 SPRINT VELOCE

Sabtu, 09 Oktober 2010

300-sprint Lahirnya Vespa Sprint dalam medio dekade 1960’an sebagai salah satu varian scooter produksi Piaggio, terbilang cukup mencuri perhatian para scooterist di seluruh dunia. Dengan penampilan awal yang hampir menyerupai Vespa Grand Lux, Vespa 150 Sprint hadir seakan ingin melanjutkan semangat kebebasan generasi 1960’an kepada genarasi 1970’an dalam hal berkendaraan scooter tanpa harus kehilangan sentuhan stylish namun tangguh.

Hampir setiap sudut penampilan Vespa 150 Sprint diperbesar dari vespa umumnya keluaran dekade 1960’an (VNA / VNB / VBB / VBC). Memiliki ukuran ban lebih lebar (3.50X10”), box dikedua bagian kiri kanannya serta spakbor yang lebih besar dibandingkan vespa kelas super menjadikan scooter ini tampil lebih unggul dan gagah dibandingkan dengan sekelasnya (150cc).

Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat Vespa 150 Sprint seakan ingin menghidupkan kembali nuansa Vespa GL dalam bentuk lain di era 1970’an namun dengan harga yang terjangkau. Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa vespa serie ini merupakan spec-drop dari Vespa GL.

Didukung oleh strategi pemasaran khas vespa, sepertinya Piaggio cukup berhasil dalam penjualan produksi vespa serie sprint, hal ini mengingat dalam variant tersebut sempat dikeluarkan dua jenis dimana keduanya memiliki perbedaan-perbedaan yang nyata dari segi penampilan maupun ketangguhan mesinnya.


VESPA 150 SPRINT
Vespa150glDikeluarkan pada tahun 1965 hingga 1974, Vespa 150 Sprint merupakan generasi awal dari serie ini. Menggunakan salah satu keluarga mesin klasik 145.55 cc dengan penambahan cukup signifikan dalam hal kekuatan yaitu melalui besaran daya angkut yang diselaraskan dengan kecepatannya.

Kerangka body Vespa 150 Sprint sama dengan produk untuk Vespa GL, namun dengan sentuhan warna baru yakni silver metalik. Di sayap (fender) bagian kanan tersemat kata Vespa Sprint tersusun miring dua baris dengan style italic handwritting terbuat dari sejenis campuran alumunium yang berefek kebiru-biruan. Begitupun halnya dengan kata dibagian belakang, tertulis 150 Sprint tersusun miring satu baris yang berbahan serta material sama seperti bagian depan dan terletak agak diatas lampu bagian belakang.

Terdapat striping lurus terbuat dari alumunium pada bagian spakbor depan, box bagasi dan box mesin yang sejajar di kiri kanannya. Dengan kunci stang berbentuk oval, Vespa 150 Sprint menggunakan 2 jenis jok sesuai dengan permintaan yaitu model jok (sadle) ganda (pengendara dan penumpang) berwarna biru tua maupun dan jok panjang (single-seater).

Adapun bagian-bagian yg berlapis krum adalah baut gagang rem depan dan gagang kopling, klakson, rumah lampu belakang, ring lampu depan, kunci stang, tutup kunci stang dan kunci tutup box bagasi. Lapisan berwarna seng terdapat pada bagian-bagian seperti standar, shock bagian depan, seluruh baut dan mur serta tutup bak kopling.

Sementara itu bagian yg beraksen posfor meliputi shock bagian belakang termasuk per, baut dan murnya, serta per bagian depan. Sentuhan metal halus terdapat pada bagian gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, kuku macan, jengger depan, selahan, kunci (pengkait) box mesin, gagang kran bensin, dan lis sayap depan. Bagian yg bernuansa stainless adalah rumah saklar dan lis karpet tengah yang terbuat dari karet.

Dengan stang (handlebar) model kotak seperti GL dan Super serta speedometer oval, adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 1001-VLB1T 1205477 dan nomor mesin di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot diawali dengan kode VLB1M. Bagian-bagian lain yg memiliki warna berkesan alumunium meliputi velg, tromol depan dan belakang, tutup kipas, fork depan. Sementara itu warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.



VESPA 150 SPRINT VELOCE
Vespa150SprintVeloce
Diproduksi antara tahun 1969 hingga 1979 mesin Vespa Sprint 150 Veloce dirancang lebih dahsyat ketimbang Vespa 150 Sprint. Dimana salah satunya adalah dengan ditanamkannya karburator berukuran 20/20 dan saringan karburator yang diperbesar.

Perubahan lainnya adalah pada knalpot yg lebih besar sehingga menghasilkan suara berbeda dari serie sebelumnya. Dengan top speed mesin mencapai 97km/h, ukuran body Vespa 150 Sprint Veloce sama dengan Vespa 150 Sprint. Veloce memiliki model baru dalam bentuk lampu depan yang membulat dengan lingkaran 130mm dan dilindungi oleh ring lampu beraksen krum. Terdapat lampu kecil yang tersambung dengan lampu depan, berwarna hijau dikelilingi oleh ring alumunium di stang bagian atas speedometer.

Speedometerpun mengalami perubahan yang kontras dibandingkan dengan Vespa 150 Sprint. Speedometer veloce dirancang sama dengan model Vespa Super serie terakhir yang berbentuk lebih kecil (clamshell), mempunyai warna putih fascia dengan maximum angka tertera 120 km/h.

Sama halnya dengan Vespa 150 Sprint, veloce memiliki logo model baru yang berbentuk hexagonal (cung) tersematkan didepan mengganti logo P/ seperti serie vespa keluaran sebelumnya.

Dengan tidak menyertakan kembali striping alumunium yang terdapat pada spakbor depan dan box kiri-kanan. Pada awal produksinya, model handgrip veloce berwarna abu-abu terang dengan lambang Piaggio hexagonal didalamnya. Pada saat perjalanan produksi warna handgrip diganti hitam juga speedometer dan karet box kiri-kanannya.

Lampu belakang yang berbentuk kotak besar seakan menyembul dari body bagian belakang berwarna merah menyala dengan reflector menyatu didalamnya dan dilindungi oleh tutup yang terbuat dari bahan plastic pada bagian atasnya dengan warna senafas warna body.

Pada perkembangannya motif tulisan bagian depan dan belakangpun ikut berubah. Tulisan vespa bagian depan menggunakan font yang lebih tegas beraksen krum dimana setiap hurufnya seakan disatukan oleh plat yang berbintik halus dan berwarna hitam dengan posisi horizontal. Sementara itu pada bagian belakang tertulis vespa v. beraksen krum ter-emboss yang dibingkai dengan bentuk segi empat memanjang dimana dasar dari tulisan tersebut berwarna hitam berbintik halus dengan posisi horizontal. Adapun bahan dan material dari pada tulisan tersebut sama dengan serie sebelumnya.

Lapisan krum terdapat pada bagian-bagian yang antara lain ring lampu depan, tutup kunci stang dan kunci box bagasi. Lapisan beraksen seng terdapat pada bagian standar, shockbreaker dan per bagian depan, baut dan mur, dan tutup bak presneleng. Aksen phosfor menghiasi shock bagian belakang (termasuk per, baut dan mur), per standar dan mur baut bagian mesin. Kesan warna metal halus terdapat pada gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, jengger spakbor, selahan, kunci box mesin, kuku macan dan puteran kunci tangki. Sementara itu lapisan stainless terkesan pada rumah saklar dan lis karpet karet tengah.

Adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint Veloce terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 0150001-VLB1T 0368119. Pada perkembangannya seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada beberapa bagian sebagaimana tersebut diatas, nomor serial body pindah posisi ke sebelah kanan box mesin sama seperti produk-produk piaggio era 1980’an.

Namun demikian nomor mesin tetap berada di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot. Bagian lain yg memiliki warna alumunium adalah velg, tromol, tutup kipas, fork depan, dan warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.

Seiring dengan warna-warninya kehidupan generasi 1970’an yang dikenal dengan flower generation, Piaggio menangkap semangat ini melalui pengaplikasian warna-warna cerah dalam produk Vespa 150 Sprint Veloce. Apabila pada Vespa 150 Sprint hanya tersedia satu warna saja (silver metalik), tidak demikian halnya dengan Vespa 150 Sprint Veloce.

Veloce dari tahun ke tahun memiliki option warna yang berbeda-beda antara lain sebagai berikut: 1969-1970 warna silver metalik, 1970-1971 biru, 1971-1972 metalik putih rembulan, 1972-1973 merah, 1973-1975 hijau ascot, 1975-1976 hijau valombrossa, 1976-1979 biru marine dan abu-abu polaris.


Head To Head
Berikut ini adalah perbedaan spesifikasi yang menyertai Vespa 150 Sprint dengan Vespa 150 Sprint Veloce:
SPRINT
VESPA 150 SPRINT
Production: 1965-1974
VELOCEVESPA 150 SPRINT VELOCE 
Production: 1969-1979
  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder bore: 57,0 mm
  • piston stroke: 57,0 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 2/4800
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell'Orto SHB 16/10
  • gears: 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (1.97 US gallons)
  • mileage: 2,1l/100Km (112mpg)
  • tires: 3.5 x 10"
  • weight: 89 kg (172lbs)
  • max. speed: 94 km/h (57mph)
  • Engine scheme: VLB1M
  • VIN scheme: VLB1T 1001-1205477
  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder bore: 57 mm
  • piston stroke: 57 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 8/5000
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell'Orto SI 20/20
  • gears: 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (2 US gallons)
  • mileage: 2,08l/100Km (113mpg)
  • tires: 2.75 x 9"
  • weight: 89 kg (178lbs)
  • max. speed: 97km/h (59mph)
  • VIN scheme: VLB1T 150001-368119


KESIMPULAN
Dengan sentuhan menyerupai Vespa GL yang dimodifikasi sana-sini dari serie-serie vespa sebelumnya, maka kehadiran Vespa 150 Sprint maupun Vespa 150 Sprint Veloce telah memperkaya khazanah vespa baik di luar maupun di dalam negeri. Perubahan serta modifikasi itulah pada kelanjutannya menjadikan vespa serie sprint sebagai salah satu varian yang menjadi primadona produk Piaggio di era 1970’an dengan harga terjangkau dibandingkan dengan serie-serie khusus lainnya pada saat itu.

Saat ini serie sprint apabila dibandingkan dengan serie terjangkau lain yang seusianya (mis. Vespa Super) sedikit demi sedikit telah menghilang dari peredaran. Banyak peminat dari luar negeri yang menginginkan vespa serie tersebut dengan berbagai tambahan modifikasi untuk di re-export. Mengingat secara fisik sangat sesuai dengan postur kebanyakan orang-orang Eropa maupun Amerika. Tugas kitalah para scooterist di negeri tercinta ini untuk menjaga populasinya.


save our scooter bro...!. (dari berbagai sumber)